Kamis, 22 April 2010

Saat Pagi di Benoa

Friday, September 25, 2009 at 9:38am

Subuh merangkak, merengsek di kekeraman hati
sementara sang fadjar pelan-pelan malu hati menggaris warna kuning kelabu pura-pura
yang sebentar lagi akan berubah menjadi panas melepuh

Ada yang sekejap lalu menggores tapak kakinya disini
Lalu kini ada yang beranjak pergi menyisakan luluh lantak dan bulir-bulir air mata lirih
Dari biji-biji mata pencinta dan pengasih

Laut tenang, dalam, tinggi hanya terombang-ambing bisu melakoni
Alam yang dipaksa selalu jadi saksi tak bersuara
Bagian hidup itu kadang dimulai dari tempat ini
Pelabuhan ini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar